Rabu, 26 Juni 2013

TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK

PT. UNILEVER TBK.
                                               
1. SEJARAH UNILEVER TBK.

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.

Perluasan Unilever Indonesia

Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.

STRATEGI PEMASARAN SEMUA PRODUK PT. UNILEVER INDONESIA
  1. Kumpulan Data. Seperti kita ketahui, Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-haridengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan.
  2. Tujuan Pemasaran.  
  • Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasikonsumen
  •  Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
  •  Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
  • Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi. Bertujuan meningkatka
  •  Target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikanimbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
  •  Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat danlingkungan hidup.
  • Strategi PT.UNILEVER dalam memasarkan produk
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER memiliki strategi – strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara lain:

1. KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH

Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan sistimpengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis eceran diamerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secaralangsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminaltitik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkantransaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkanpesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapatmengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi web. Sistem inimampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikanpersediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.

2. DIFERENSIASI PRODUK

Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetapmempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecildan masih banyak lagi kemasannya.

3. BERFOKUS PADA PELUANG PASAR

Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang lain,produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan caraterjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengandiadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.

4. MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK

Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadapjadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan tanya jawab konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh dalam PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak,sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll
Strategi Promosi yang dapat dilakukano leh PT.Unilever yaitu:
  1. Periklanan 
  2. Promosi Penjualan 
  3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas 
  4. .Penjualan Secara Pribadi 
  5. Pemasaran
VISI DAN MISI PT. UNILEVER TBK.

1.  Visi
  • Unilever berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari. Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan juga bagi orang lain
  •  Kami akan menginspirasi orang-orang untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang dapat memberikan perbedaan besar bagi dunia.
  • Kami akan mengembangkan cara baru untuk melakukan usaha dengan tujuan mengembangkan perusahaan kami sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.
  •  Kami sepenuhnya menyadari bahwa kami perlu mengembangkan model baru untuk pertumbuhan usaha. Kami bertujuan melaksanakan program kerja jangka panjang dengan supplier kami, para pelanggan dan rekan lainnya dalam mencapai tujuan ini.
  • Dengan portfolio brand kami yang kuat, kehadiran yang menonjol pasar dan komitmen yang bertahan lama untuk berbagi nilai kreasi, kami percaya kami berada di tempat terbaik untuk mencapai tujuan ini.
2.  Misi
  •  Kemajuan sebuah perusahaan dipengaruhi oleh banyak aspek, mulai dari visi dan misi perusahaan, bisnis plan dan dalam edisi ini Human Capital akan membahas mengenai succession plan atau rencana suksesi. Untuk menggali pengalaman mengenai rencana suksesi ini rasanya sangat wajar jika kita coba berkaca pada perusahaan besar seperti PT. Unilever Indonesia.
  •  Bagi PT. Unilever Indonesia, rencana suksesi dianggap sangat penting karena berkaitan dengan kelangsungan perusahaan. “Rencana suksesi itu menurut saya sangat penting karena kami beroperasi jangka panjang bukan hanya operasi satu atau dua tahun,” tutur Joseph Bataona, Human Resources Director PT. Unilever Indonesia.
  • Secara teknis rencana suksesi PT. Unilever ke depan, seperti dijelaskan Joseph, pertama karena pertumbuhan perusahaan ke depan harus melihat apakah perusahaan akan punya karyawan yang sama atau mengalami pertambahan atau pengurangan, kedua apakah perusahaan mempunyai stock tenaga kerja dan apakah stock ini akan cukup atau perlu ditambah atau mungkin orangnya tetap sama tetapi perlu dididik lagi untuk memenuhi requirement di tahun mendatang. Dalam konteks unilever, sejak awal tahun 70-an telah mempunyai program untuk merekrut fresh graduate dari perguruan tinggi. 


TUJUAN PT.UNILEVER INDONESIA
            Tujuan kami di Unilever, memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota masyarakat di manapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan, serta menanggapi secara kreatif dan kompetitif dengan produk-produk bermerek dan layanan yang meningkatkan kualitas kehidupan.Akar kami yang kokoh dalam budaya dan pasar lokal di dunia merupakan warisan yang tak ternilai dan menjadi dasar bagi pertumbuhan kami di masa yang akan datang. Kami akan menyertakan kekayaan pengetahuan dan kemahiran internasional kami dalam melayani konsumen lokal, sehingga menjadikan kami Perseroan multinasional yang benar-benar multi-lokal. Keberhasilan jangka panjang kami menuntut komitmen yang menyeluruh terhadap standar kinerja dan produktivitas yang sangat tinggi, terhadap kerja sama yang efektif, dan kesediaan untuk menyerap gagasan baru serta keinginan untuk belajar secara terus-menerus.Kami percaya bahwa keberhasilan memerlukan perilaku  korporasi yang berstandar tinggi terhadap karyawan, konsumen dan masyarakat, serta dunia tempat kita tinggal. Inilah jalan yang ditempuh Unilever untuk mencapai pertumbuhan yang langgeng dan menguntungkan bagi usaha serta  tercapainya nilai jangka panjang yang berharga bagi para  pemegang saham serta seluruh karyawan Unilever.


ANALISA SWOT 

INTERNAL PERUSAHAAN
A. Kekuatan (Strengths) 
  1. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut. 
  2. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007) 
  3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran. 
  4. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan ice cream.
  5. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan 
  6. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani. 
  7. PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.
B. Kelemahan (Weaknesses) 
  1. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.
  2. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
  3. Jumlah karyawan yang tambun.
  4. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu
  5. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
  6. Ketidak jelasan sertifikat halal untuk produk tertentu
  7. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
  8. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
·       EKSTERNAL PERUSAHAAN
A. Kesempatan (Opportunities)
  1. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
  2. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan papua.
  3. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
  4. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik. 
  5. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.
  6. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods. 
  7. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1. 
  8. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.
B. Ancaman (Threats)
  1. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya
  2. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
  3. Melemahnya daya beli konsumen. 
  4. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
  5. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk
  6. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri. 
  7. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
  8. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi produk-produk luar negeri 
  9. Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang membahayakan komunitas orang utan.
  10. Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
  11. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
       Kondisi Internal Perusahaan Strategic Advantage Profile( SAP )

A.     Strength 

Faktor Strategis
Nilai
Bobot
Rating
Skor
Promosi Produk yang Efektif
4
0,2
4
0,8
Pemimpin Pasar Consumer Goods
4
0,2
4
0,8
Tim Produksi yang Terampil
4
0,2
3
0,6
Kerjasama Erat dengan Para Pemasok
4
0,2
3
0,6
Jaringan Distribusi Hingga Ke Daerah – Daerah
4
0,2
4
0,8
TOTAL
20
1

3,6

B     Weakness

Faktor Strategis
Nilai
Bobot
Rating
Skor
Jumlah Karyawan Yang Tambun
2
0,14
4
0,56
Lambatnya Konsolidasi Intern dalam
Pengambilan Keputusan
2
0,14
3
0,42
Rendahnya Penjualan Terhadap Produk Tertentu
4
0,29
1
0,29
Ketidak jelasan Sertifikat Halal Terhadap Produk Tertentu
4
0,29
2
0,58
Sulitnya Koordinasi Kegiatan Antar Departemen yang Mempunyai Agenda Jadwal Sendiri – sendiri
2
0,14
3
0,42
TOTAL
14
1

2,3


Kondisi Eksternal Perusahaan Envorimental Threat and opportunity profil (ETOP)
a)      Opportunity

Faktor Strategis
Nilai
Bobot
Rating
Skor
Tingginya Kepuasan Konsumen
4
0,22
4
0,9
Banyaknya Pemain Pasar Nasional dengan Cara Produksi yang Rendah
3
0,17
4
0,7
Stabilitas Ekonomi yang Relatif Baik
4
0,22
2
0,4
Tingginya Tingkat Ketergantungan Masyarakat
4
0,22
3
0,7
Luasnya Potensial Market
3
0,17
4
0,7
 TOTAL
18
1

3,4


b)      Threat 

Faktor Strategis
Nilai
Bobot
Rating
Skor
Kenaikan Biaya Bahan Baku
4
0,21
4
0,8
Nilai Tukar Rupiah yang Tidak Stabil
4
0,21
3
0,6
Maraknya Pemalsuan dan Penyelundupan Produk Cina
4
0,21
4
0,8
Pengahapusan Subsidi BBM
3
0,16
3
0,5
Produk Pesaing yang Harganya Lebih Rendah
4
0,21
4
0,8
TOTAL
19
1

3,2


Analisis Matrik SWOT
  1. Koordinat  Analisis  Interna (Skor  total Kekuatan - Skor Total Kelemahan) = 3,6 – 2,3 = 1,3 
  2. Koordinat  Analisis  Eksternal (Skor total Peluang - Skor Total Ancaman) = 3,4 – 3,2 = 0,2


Diagram SWOT







Kuadran
Posisi Titik
Luas Matrik
Rangking
Prioritas Strategis
I     ( S ; O )
( 3,6 ; 3,4 )
12,24
1
Growth
II    (W ; O )
( 2,3 ; 3,4 )
7,82
3
Stabilitas
III  ( W ; T )
( 2,3 ; 3,2 )
7,36
4
Penciutan
IV  ( S ; T )
( 3,6 ; 3,2 )
11,52
2
Kombinasi



S
O
Hubungannya
Inisiatif Programnya
Promosi Produk Efektif
Tingginya Kepuasan Konsumen

Luasnya Potensial Market
xx


xxx



Intensifikasi Pasar
Pemimpin Pasar Consumer Goods
Tingginya Kepuasan Konsumen
xxx
Pengambangan Pasar
Jaringan Distribusi Hingga ke Daerah – Daerah
Tingginya Kepuasan Konsumen

Luasnya Potensial Market
xx


xxx



Pengembangan Pasar


S
T
Hubungannya
Inisiatif Programnya
Promosi Produk Efektif
Produk Pesaing dengan Harga Lebih Rendah
xxx
Diversi Kosentrik
Pemimpin Pasar Consumer Goods
Produk Pesaing dengan Harga Lebih Rendah
xxx
Diversi Kosentrik
Jaringan Distribusi Hingga ke Daerah – Daerah
Produk Pesaing dengan Harga Lebih Rendah

Maraknya Pemalsuan Produk

Penghapusan Subsidi BBM
xx


xx


xxx






Integrasi Kedepan



W
O
Hubungannya
Inisiatif Programnya
Ketida  jelasan Sertifikat Halal untuk Produk Tertentu
Tingginya Kepuasan Konsumen
xxx
Penetrasi Pasar Melalui Promosi Tentang Kualitas Produk Secara Besar – besaran
 


W
T
Hubungannya
Inisiatif Programnya
Ketidak jelasan Sertifikat Halal untuk Produk Tertentu
Produk Pesaing dengan Harga Lebih Rendah

Maraknya Pemalsuan Produk
x


xxx



Pengurangan Wilayah Pemasaran pada Wilayah yang Banyak Pemalsuan




Startegi Bisnis Unit :
Prioritas Pertama  
1. Mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan
membesarkan perusahaan
2. Prioritas kedua
Mengembangkan human capital
3. Prioritas ketiga
Menambahkan jumlah produksinya
Output
Program Jakarta Green and Clean 
Outcame
Semakin meningkat produksinya
Impact
 Perushaan semakin baik




Penjelasan pasar yang berbeda:
1.      Segmen pasar bawah kurang memberikan keuntungan dalam bisnis.
2.      Segmen pasar menengah ke atas atau premium dianggap selalu mendatangkan
 keuntungan yang besar. karena persepsi yang menganggap demikian pasar 
premium menjadi sangat jenuh dan persaingannya sangat ketat.
3.      Pasar kelas bawah justru memiliki potensi pasar yang besar karena minimnya persaingan. 
Tidak ada salahnya dalam strategi pemasaran anda mulai menimbang 
segmen pasar yang berbeda dari yang selama ini disasar. Misalnya saja mulai 
memikirkan segmen pasar kelas bawah.

KEY PERFROMANCE INDIKATOR
 








 





3 komentar: