PT. UNILEVER TBK.
1. SEJARAH UNILEVER TBK.
Perluasan Unilever Indonesia
STRATEGI PEMASARAN SEMUA PRODUK PT. UNILEVER INDONESIA
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933
sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh
Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh
Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada
tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia
dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam
Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi
tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi,
S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT
Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan
keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan
diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16
November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para
pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai
nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan
ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh
notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin,
minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan
minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal
13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat
oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan
juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa
penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan
Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan
keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.
Perluasan Unilever Indonesia
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian
dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni
PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan,
pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus
lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain
atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan
Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT
Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor
barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada
tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian
jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam
perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual
sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003,
perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk
mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas
Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal
penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan
Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada
tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan
tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda
pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan
perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut
PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini
sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam
suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah
menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry
& Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan
industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo”
dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan
Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.
STRATEGI PEMASARAN SEMUA PRODUK PT. UNILEVER INDONESIA
- Kumpulan Data. Seperti kita ketahui, Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-haridengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan.
- Tujuan Pemasaran.
- Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasikonsumen
- Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
- Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
- Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi. Bertujuan meningkatka
- Target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikanimbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
- Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat danlingkungan hidup.
- Strategi PT.UNILEVER dalam memasarkan produk
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER memiliki
strategi – strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar
perusahaan, strategi itu antara lain:
1. KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH
Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik
menggunakan sistimpengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart
menjadi pemimpin bisnis eceran diamerika serikat. Sistem mili wal-mart
mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secaralangsung kepada
pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada
kasir.terminaltitik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang
melewati kasir dan mengirimkantransaksi pembelian langsung kepada
komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkanpesanan dari semua toko
wai-mart dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapatmengakses daa
penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi web. Sistem
inimampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari
menyesuaikanpersediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.
2. DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru,
tetapi Unilever tetapmempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan
yang botol kaca, sachet, botol kecildan masih banyak lagi kemasannya.
3. BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda
dengan yang lain,produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan
barang-barangnya dengan caraterjun langsung ke masyarakat dengan
bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengandiadakannya
perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk
Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.
4. MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari
pemasok terhadapjadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk
memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain
itu Unilever juga melakukan tanya jawab konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh dalam PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak
melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang
dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik
tetapi banyak juga melalui media cetak,sponsorship, mengadakan
event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti
Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll
Strategi Promosi yang dapat dilakukano leh PT.Unilever yaitu:
- Periklanan
- Promosi Penjualan
- Hubungan Masyarakat dan Publisitas
- .Penjualan Secara Pribadi
- Pemasaran
VISI DAN MISI PT. UNILEVER TBK.
1. Visi
- Unilever berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari. Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan juga bagi orang lain
- Kami akan menginspirasi orang-orang untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang dapat memberikan perbedaan besar bagi dunia.
- Kami akan mengembangkan cara baru untuk melakukan usaha dengan tujuan mengembangkan perusahaan kami sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.
- Kami sepenuhnya menyadari bahwa kami perlu mengembangkan model baru untuk pertumbuhan usaha. Kami bertujuan melaksanakan program kerja jangka panjang dengan supplier kami, para pelanggan dan rekan lainnya dalam mencapai tujuan ini.
- Dengan portfolio brand kami yang kuat, kehadiran yang menonjol pasar dan komitmen yang bertahan lama untuk berbagi nilai kreasi, kami percaya kami berada di tempat terbaik untuk mencapai tujuan ini.
2. Misi
- Kemajuan sebuah perusahaan dipengaruhi oleh banyak aspek, mulai dari visi dan misi perusahaan, bisnis plan dan dalam edisi ini Human Capital akan membahas mengenai succession plan atau rencana suksesi. Untuk menggali pengalaman mengenai rencana suksesi ini rasanya sangat wajar jika kita coba berkaca pada perusahaan besar seperti PT. Unilever Indonesia.
- Bagi PT. Unilever Indonesia, rencana suksesi dianggap sangat penting karena berkaitan dengan kelangsungan perusahaan. “Rencana suksesi itu menurut saya sangat penting karena kami beroperasi jangka panjang bukan hanya operasi satu atau dua tahun,” tutur Joseph Bataona, Human Resources Director PT. Unilever Indonesia.
- Secara teknis rencana suksesi PT. Unilever ke depan, seperti dijelaskan Joseph, pertama karena pertumbuhan perusahaan ke depan harus melihat apakah perusahaan akan punya karyawan yang sama atau mengalami pertambahan atau pengurangan, kedua apakah perusahaan mempunyai stock tenaga kerja dan apakah stock ini akan cukup atau perlu ditambah atau mungkin orangnya tetap sama tetapi perlu dididik lagi untuk memenuhi requirement di tahun mendatang. Dalam konteks unilever, sejak awal tahun 70-an telah mempunyai program untuk merekrut fresh graduate dari perguruan tinggi.
TUJUAN PT.UNILEVER INDONESIA
Tujuan kami di Unilever, memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota
masyarakat di manapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan
pelanggan, serta menanggapi secara kreatif dan kompetitif dengan produk-produk
bermerek dan layanan yang meningkatkan kualitas kehidupan.Akar kami yang kokoh
dalam budaya dan pasar lokal di dunia merupakan warisan yang tak ternilai dan
menjadi dasar bagi pertumbuhan kami di masa yang akan datang. Kami akan
menyertakan kekayaan pengetahuan dan kemahiran internasional kami dalam
melayani konsumen lokal, sehingga menjadikan kami Perseroan multinasional yang
benar-benar multi-lokal. Keberhasilan jangka panjang kami menuntut komitmen
yang menyeluruh terhadap standar kinerja dan produktivitas yang sangat tinggi,
terhadap kerja sama yang efektif, dan kesediaan untuk menyerap gagasan baru
serta keinginan untuk belajar secara terus-menerus.Kami percaya bahwa
keberhasilan memerlukan perilaku korporasi yang berstandar tinggi terhadap
karyawan, konsumen dan masyarakat, serta dunia tempat kita tinggal. Inilah
jalan yang ditempuh Unilever untuk mencapai pertumbuhan yang langgeng dan
menguntungkan bagi usaha serta tercapainya nilai jangka panjang yang
berharga bagi para pemegang saham serta seluruh karyawan Unilever.
ANALISA SWOT
INTERNAL PERUSAHAAN
A.
Kekuatan (Strengths)
- Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut.
- PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)
- Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran.
- Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan ice cream.
- Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan
- PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
- PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.
B.
Kelemahan (Weaknesses)
- PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.
- Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
- Jumlah karyawan yang tambun.
- Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu
- Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
- Ketidak jelasan sertifikat halal untuk produk tertentu
- Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
- Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
· EKSTERNAL PERUSAHAAN
A.
Kesempatan (Opportunities)
- Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
- Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan papua.
- Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
- Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
- Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.
- Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
- Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
- Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.
B.
Ancaman (Threats)
- Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya
- Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
- Melemahnya daya beli konsumen.
- Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
- Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk
- Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
- Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
- Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi produk-produk luar negeri
- Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang membahayakan komunitas orang utan.
- Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
- Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
Kondisi
Internal Perusahaan Strategic Advantage Profile( SAP )
A.
Strength
Faktor
Strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Promosi
Produk yang Efektif
|
4
|
0,2
|
4
|
0,8
|
Pemimpin
Pasar Consumer Goods
|
4
|
0,2
|
4
|
0,8
|
Tim
Produksi yang Terampil
|
4
|
0,2
|
3
|
0,6
|
Kerjasama
Erat dengan Para Pemasok
|
4
|
0,2
|
3
|
0,6
|
Jaringan
Distribusi Hingga Ke Daerah – Daerah
|
4
|
0,2
|
4
|
0,8
|
TOTAL
|
20
|
1
|
3,6
|
B
Weakness
Faktor
Strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Jumlah
Karyawan Yang Tambun
|
2
|
0,14
|
4
|
0,56
|
Lambatnya
Konsolidasi Intern dalam
Pengambilan
Keputusan
|
2
|
0,14
|
3
|
0,42
|
Rendahnya
Penjualan Terhadap Produk Tertentu
|
4
|
0,29
|
1
|
0,29
|
Ketidak jelasan Sertifikat Halal Terhadap
Produk Tertentu
|
4
|
0,29
|
2
|
0,58
|
Sulitnya
Koordinasi Kegiatan Antar Departemen yang Mempunyai Agenda Jadwal Sendiri –
sendiri
|
2
|
0,14
|
3
|
0,42
|
TOTAL
|
14
|
1
|
2,3
|
Kondisi
Eksternal Perusahaan Envorimental Threat and opportunity profil (ETOP)
a) Opportunity
Faktor
Strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Tingginya Kepuasan Konsumen
|
4
|
0,22
|
4
|
0,9
|
Banyaknya Pemain Pasar Nasional
dengan Cara Produksi yang Rendah
|
3
|
0,17
|
4
|
0,7
|
Stabilitas Ekonomi yang Relatif
Baik
|
4
|
0,22
|
2
|
0,4
|
Tingginya Tingkat Ketergantungan
Masyarakat
|
4
|
0,22
|
3
|
0,7
|
Luasnya Potensial Market
|
3
|
0,17
|
4
|
0,7
|
TOTAL
|
18
|
1
|
3,4
|
b) Threat
Faktor Strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Kenaikan Biaya Bahan Baku
|
4
|
0,21
|
4
|
0,8
|
Nilai Tukar Rupiah yang Tidak
Stabil
|
4
|
0,21
|
3
|
0,6
|
Maraknya Pemalsuan dan
Penyelundupan Produk Cina
|
4
|
0,21
|
4
|
0,8
|
Pengahapusan Subsidi BBM
|
3
|
0,16
|
3
|
0,5
|
Produk Pesaing yang Harganya Lebih
Rendah
|
4
|
0,21
|
4
|
0,8
|
TOTAL
|
19
|
1
|
3,2
|
Analisis Matrik SWOT
- Koordinat Analisis Interna (Skor total Kekuatan - Skor Total Kelemahan) = 3,6 – 2,3 = 1,3
- Koordinat Analisis Eksternal (Skor total Peluang - Skor Total Ancaman) = 3,4 – 3,2 = 0,2
Diagram
SWOT
Kuadran
|
Posisi
Titik
|
Luas
Matrik
|
Rangking
|
Prioritas
Strategis
|
I ( S ; O
)
|
(
3,6 ; 3,4 )
|
12,24
|
1
|
Growth
|
II (W ; O )
|
(
2,3 ; 3,4 )
|
7,82
|
3
|
Stabilitas
|
III ( W ; T )
|
(
2,3 ; 3,2 )
|
7,36
|
4
|
Penciutan
|
IV ( S ; T )
|
(
3,6 ; 3,2 )
|
11,52
|
2
|
Kombinasi
|
S
|
O
|
Hubungannya
|
Inisiatif
Programnya
|
Promosi Produk Efektif
|
Tingginya Kepuasan Konsumen
Luasnya Potensial Market
|
xx
xxx
|
Intensifikasi Pasar
|
Pemimpin Pasar Consumer Goods
|
Tingginya Kepuasan Konsumen
|
xxx
|
Pengambangan Pasar
|
Jaringan Distribusi Hingga ke
Daerah – Daerah
|
Tingginya Kepuasan Konsumen
Luasnya Potensial Market
|
xx
xxx
|
Pengembangan Pasar
|
S
|
T
|
Hubungannya
|
Inisiatif
Programnya
|
Promosi Produk Efektif
|
Produk Pesaing dengan Harga Lebih
Rendah
|
xxx
|
Diversi Kosentrik
|
Pemimpin Pasar Consumer Goods
|
Produk Pesaing dengan Harga Lebih
Rendah
|
xxx
|
Diversi Kosentrik
|
Jaringan Distribusi Hingga ke
Daerah – Daerah
|
Produk Pesaing dengan Harga Lebih
Rendah
Maraknya Pemalsuan Produk
Penghapusan Subsidi BBM
|
xx
xx
xxx
|
Integrasi Kedepan
|
W
|
O
|
Hubungannya
|
Inisiatif
Programnya
|
Ketida jelasan Sertifikat
Halal untuk Produk Tertentu
|
Tingginya Kepuasan Konsumen
|
xxx
|
Penetrasi Pasar Melalui Promosi
Tentang Kualitas Produk Secara Besar – besaran
|
W
|
T
|
Hubungannya
|
Inisiatif
Programnya
|
Ketidak jelasan Sertifikat Halal
untuk Produk Tertentu
|
Produk Pesaing dengan Harga Lebih
Rendah
Maraknya Pemalsuan Produk
|
x
xxx
|
Pengurangan Wilayah Pemasaran pada
Wilayah yang Banyak Pemalsuan
|
Prioritas Pertama
1. Mengembangkan
cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan
membesarkan perusahaan
2. Prioritas kedua
Mengembangkan human capital
3. Prioritas ketiga
Menambahkan jumlah produksinya
Output
Program Jakarta Green and Clean
membesarkan perusahaan
2. Prioritas kedua
Mengembangkan human capital
3. Prioritas ketiga
Menambahkan jumlah produksinya
Output
Program Jakarta Green and Clean
Outcame
Semakin meningkat produksinya
Impact
Perushaan semakin baik
Tidak ada salahnya dalam strategi pemasaran anda mulai menimbang
segmen pasar yang berbeda dari yang selama ini disasar. Misalnya saja mulai
memikirkan segmen pasar kelas bawah.
KEY PERFROMANCE INDIKATOR
Semakin meningkat produksinya
Impact
Perushaan semakin baik
Penjelasan pasar yang berbeda:
1. Segmen pasar bawah kurang memberikan keuntungan dalam
bisnis.
2. Segmen pasar menengah ke atas atau premium dianggap selalu
mendatangkan
keuntungan yang besar. karena persepsi yang menganggap demikian pasar
premium menjadi sangat jenuh dan persaingannya sangat ketat.
3. Pasar kelas bawah justru memiliki potensi pasar yang besar
karena minimnya persaingan. keuntungan yang besar. karena persepsi yang menganggap demikian pasar
premium menjadi sangat jenuh dan persaingannya sangat ketat.
Tidak ada salahnya dalam strategi pemasaran anda mulai menimbang
segmen pasar yang berbeda dari yang selama ini disasar. Misalnya saja mulai
memikirkan segmen pasar kelas bawah.
KEY PERFROMANCE INDIKATOR